Kamis, 01 Desember 2011

Kisah Keledai (24-05-2009)

Anda pernah mendengar cerita kakek tua bersama cucunya yang membawa kedelai ? jika belum saya akan ceritakan.

***
                Pada zaman dahulu ketika belum adanya kendaraan umum untuk pergi kesuatu tempat yang jauh. Ada seorang kakek dengan cucunya membawa keledai yang akan melewati beberapa kampung untuk suatu tujuan (ntah apa). Dengan teriknya matahari, mereka tetap semangat untuk melewati kampung-kampung itu.
***
            Di suatu kampung, ada seseorang yang berkata “yah kek, kau bodoh atau mengapa? Anda memiliki keledai. Mengapa kau tak menaikinya saja? Dari pada anda capek-capek jalan”. Nah kemudian si kakek mikir “iya iya kenapa kita ga naikin saja kedelainya? Ya sudah nak, kau saja yang naik, kakek cukup kuat.” Kemudian si cucu itu naik ke atas punggung keledai.
***
            Di kampung yang lain ada orang yang berkata “Ya Tuhan, nak kenapa kau? Membiarkan kakeknya jalan sedangkan kamu enak-enak menunggangi keledai. Kasihan kakek mu, kau seperti tak hormat pada kakekmu” kemudian si cucu turun dan berkata”ya sudah kek, kakek saja yang naik. Biar saya yang jalan”
***
            Di tengah perjalanan ada orang berkata lagi “kek mengapa kau membiarkan cucumu berjalan kaki sedangkan kau enak-enakan menaiki keledai? Kasian dia kecapeankan” kata si kakek “ya Tuhan salah lagi, ya sudah nak kita naik berdua saja.” Mereka pun menaiki keledainya berdua.
***
            Di perjalanan yang sudah cukup jauh ada seseorang berkata “kalian ga punya perasaan apa? Kasian kan keledai segede gini di naikin 2 orang, kasian meskipun binatang kasiankan.” Ya mereka pun salah lagi untuk kesekian kalinya. Kemudian si kakek pun bingung “lah terus kita harus bagaimana? Begini salah begitu salah. Sudah kita jalan saja.” Dan akhirnya mereka pun berjalan kembali melainkan tidak menunggangi keledai tersebut.
                Nah ada yang bisa kita ambil dari cerita ini. Jadi menjari orang itu jangan plin plan. Tetap teguh pada pendirian. Tidak terpengaruh oleh orang lain yang berniat untuk mengubah niat kita yang baik. Jika kita memiliki suatu pilihan dan tidak sesuai dengan orang lain dan sudah dipertimbangkan dengan matang dengan solat tahajud atau istikharah sudah berdoa meminta petunjuk dan kita memilih pilihan kita sendiri, maka perlihatkanlah arugementasi kita pemikiran kita. Katakan yah ini pilihan saya, jalan saya sesuai atau tidak dengan pemikiran anda terserah saya. Tetapi ini adalah jalan yang saya pilih! Yang sudah saya pertimbangkan.
                Dan jika sudah menetapkan pilihan, jalankan dengan sebaik-baiknya. Jangan berubah fikiran, dan jangan sesali apa yang sudah terjadi. Berfikirlah kedepan apa yang harus kita kerjakan kedepannya. Tawakali pilihan kita, lakukan dengan keikhlasan dan hasilnya insya allah akan sempurna J thanks
                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar